Senin, 01 November 2010

Bimbingan Keagamaan


Bimbingan adalah salah satu bidang dan program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehuidupan sehari-hari. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2007 : 8).
Agama merupakan suatu bentuk penyerahan diri yang mutlak kepada tuhan dalam kesendirian dan keheningan yang di ujudkan dalam perasaan dan tindakan baik secara pribadi maupun kelompok. Ada pun unsur-unsur yang terdapat  dalam agama seperti kekuatan gaib yang diyakini berada di atas kekuatan manusia, kenyakinan terhadap kekuatan gaib sebagai penentu nasib baik dan nasib buruk manusia, respon yang bersifat emosional dari manusia, paham akan adanya yang kudus dan suci.
Adapun bimbingan keagamaan adalah preoses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. (Aunur Rahim Faqih, 2001 : 61).
Memasuki masa remaja ini, seseorang mulai mengalami beberapa perubahan, diantaranya adalah perubahan perkembangan kognitif dan sosial dalam diri individu yang akan mempengaruhi perilaku, sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja.
Menurut Mc. Guire Jiga, agama sebagai sistem nilai yang berpengaruh dalam kehidupan modern dan berperan dalam membuat perubahan sosial. Sementara itu agama juga menunjukan kemampuan adaptasi dan vital dalam berbagai segi dalam kehidupan sosial hingga perubahan-perubahan dalam struktur sosial dalam skala besar tidak jarang berakar dari pemahaman terhadap agama.
Nilai-nilai keagamaan yang bisa di lakukan oleh seorang remaja yang berhubungan dengan akhlak dan merupakan landasan nilai-nilai sosial. Akhlak adalah sifat yang belum terikat oleh baik dan buruk, masih netral. Agar akhlak benar pada kedudukannya, maka Islam menganjurkan cara mengikatnya. Menurut prof. Ariep Rachman mengatakan bahwa anak butuh akhlak dan watak, sehingga menjadi kewajiban utama dalam keluarga ialah pembentukan akhlak yang baik khususnya bagi remaja.
Remaja seringkali menjadi sorotan karena banyaknya permasalahan sosial yang muncul akibat ulah para remaja, seperti perkelahian antara pelajar, penggunaan obat-obatan terlarang, masalah pergaulan bebas diantara mereka dan lain-lain. Masalah pergaulan bebas merupakan salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan karena fenomena pergaulan bebas ini sudah semakin marak terjadi di kalangan remaja. Karena kondisi keagamaan pada remaja pada tingkat keimanannya dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosinya, dan mereka merupakan masa peralihan yaitu status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus di lakukan.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa dari sudut kepribadiannya, maka para remaja mempunyai berbagai ciri tertentu, baik yang bersifat spiritual maupun badaniah. Contoh-contoh itu adalah, sebagai berikut :
1.      Perkembangan fisik yang pesat.
2.      Keinginan yang kuat untuk melakukan interaksi sosial dengan kalangan yang lebih matang pribadinya.
3.      Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa, walaupun mengenai masalah tanggung jawab relatif belum matang.
4.      Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara sosial, ekonomi, maupun politis, dengan mengutamakan kebebasan dari pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua atau sekolah.
5.      Adanya perkembangan taraf intelektualitas untuk mendapatkan identitas diri
6.      Menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau keinginannya, yang tidak selalu sama dengan sistem kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa. 
Ciri-ciri tersebut merupakan harapan-harapan yang ada pada kalangan remaja. Oleh karena mereka masih belum mantap identitasnya, maka dengan sendirinya diperlukan panutan bagi mereka untuk mencapai cita-citanya atau memenuhi harapan.
Penelitian ini di lakukan dengan harapan dapat memberikan gambaran berupa bentuk-bentuk perilaku siswa yang kurang baik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji masalah tersebut dalam sebuah penelitian ilmiah dengan mengambil judul : “Bimbingan Keagamaan Terhadap Siswa Untuk Membentuk Akhlak Remaja”.