PSIKOTERAPI

PEMBINAAN KEHIDUPAN AGAMA
PADA MASA REMAJA

A.   Pembinaan Kehidupan Beragama Bagi Remaja
Pembinaan kehidupan beragama tidak dapat dilepaskan dari pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Karena kehidupan beragama itu adalah ke bahagian dari kehidupan itu sendiri, sikap atau tindakan seseorang dalam hidupnya tidak lain dari pantulan pribadinya yang bertumbuh dan berkembang sejak ia lahir, bahkan telah mulain sejak dalam kandungan. Semua pengalaman yang di lalui sejak dalam kandungan, mempunyai pengaruh terhadap pembinaan pribadi, bahkan di antara ahli jiwa ada yang berpendapat bahwa pribadi itu tidak lain dari kumpulan pengalaman pada umur-umur pertumbuhan (dari umur nol sampai dengan masa remaja terakhir), terutama pengalaman pada tahun-tahun pertama dari pertumbuhan. Pengalam yang di maksud itu adalah semua pengalaman yang di lalui, baik pengalaman yang didapat melalui pendengaran, penglihatan, atau perlaku yang di terima sejak lahir.

a.       Ciri-ciri Masa Remaja Terakhir
Banyak faktor lain yang ikut menentukan masa remaja itu, tapi secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja kira-kira dimulai pada umur 13 tahun (misalnya mimpi bagi anak laki-laki dan haid bagi anak perempuan) yang ditandai dengan masuknya anak kepada masa puber yaitu pertumbuhan seks yang membedakan anak dan remaja, akan tetapi kapan berakhirnya masa remaja itu agak sukar menentukan, karena berbagai faktor mempengaruhi. Namun pada umumnya ahli jiwa cenderung untuk mengatakan bahwa pada masyarakat maju, berakhir pada umur 21 tahun. Dimana segala macam pertumbuhan atau perubahan cepat dikatakan berakhir.
Masa remaja itu terbagi 2 tingkat yaitu : pertama masa remaja pertama kira-kira dari umur  13-16 tahun dimana pertumbuhan jasmani dan kecerdasan berjalan sangat cepat. Dan kedua masa remaja terakhir kira-kira dari umur 17-21  tahun, yang merupakan pertumbuhan atau perubahan terakhir dalam pembinaan pribadi dan sosial. Sedangkan pematapan beragama biasanya dicapai pada umur 24 tahun. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah :
1.     Pertumbuhan jasmani cepat telah selesai
2.    Pertumbuhan keceredasan hampir selesai
3.    Pertumbuhan pribadi belum selesai
4.    Pertumbuhan jiwa sosial masih berjalan
5.    Keadaan jiwa agma tidak stabil

b.   Problema Remaja
          Umur remaja adalah umur peralihan dari anak menjelang dewasa, yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa persiapan untuk memasuki umur dewasa, problemnya tidak sedikit. Telah banyak penelitian yang di lakukan orang dalam mencari problema yang umum di hadapi oleh remaja, baik di negara yang telah maju, maupun yang masih berkembang. Di antara problem yang dulu, dirasakan dan sekarang semakin tampak dengan jelas ialah :

1.     Masalah hari depan.
          Setiap remaja memikirkan hari depannya, ia ingat mendapat kepastian, akan jadi apakah ia nanti setelah tamat. Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mrereka yang ada di dalam kampus.
          Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti, itu telah menimbulkan berbagai problem lain, yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu, misalnya semangat belajar menurun, kemampuan berpikir kurang, rasa tertekan timbul, bahkan kadang-kadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik, kenakalan dan penyalah gunaan narkotika. Perhatian mereka terhadap agama semakin berkurang, bahkan tidak jarang terjadi kegoncangan hebat dalam kepercayaan kepada Tuhan.

2.    Masalah hubungan dengan orang tua.
          Inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dulu sampai sekarang. Seringkali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-anaknya yang telah remaja atau dewasa. Kadang-kadang hubungan yang kurang baik itu timbul, karena remaja mengikuti arus atau mode seperti rambut gondrong, pakaian kurang sopan, lagak lagu dan terhadap orang tua kurang hormat.

3.    Masalah moral dan agama   
          Tampaknya masalah ini, semakin memuncak, terutama di kota-kota besar barangkali pengaruh hubungan dengan kebudayaan asing semakin meningkat melalui film, bacaan, gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan. Biasanya kemerosotan moral disertai oleh sikap menjauh dari agama. Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan, waktu, dan tempat.